Cokorda Gede Raka
Pada Tangal 02 June 2020 | Dilihat 1078 Kali
Profil Singkat Almarhum Cokorda Gede Raka. Tulisan Maestro Desa Mas sangat penting diceritakan agar generasi milinial paham siapa sih yang berjasa menjadikan Desa Mas Masyarakatnya Aman Sejahtera. Dimasa Covid-19 ini mari ikuti ceritanya dibawah ini:

Cokorda Gede Raka lahir di Puri Anyar Banjar Satria Desa Mas tahun 1924. Ayah beliau bernama Cokorda Gede Ngurah. Beliau adalah putra tunggal dari istri tertua dari 3 istri Ida Cokorda Ngurah. Sejak remaja Cokorda Gede Raka menyukai ilmu politik, disamping beliau juga wood carver dgn hasil karya patungnya berjudul " Kumbakarna Kerebut Wanara" yang masih dikoleksi di Cokorda Putra Art Galeri. Menjadi aktifis Partai Nasional Indonesia ( PNI) setelah tamat sekolah Belanda H.I.S di Denpasar. Sebagai Perbekel Mas ke-2, (1954-1964) menggantikan Cokorda Agung Mas dari Puri Agung Mas. Karena beliau aktifis partai PNI akhirnya 1959 beliau duduk menjadi anggota DPRD GR di Gianyar selanjutnya terpilih menjadi Ketua DPRD GR Gianyar sampai 1967. Kesibukan beliau menjadi ketua DPRD GR akhirnya jabatan Perbekel Mas diserahkan kepada Ida Bagus Putu Mayun menjadi Perbekel Mas ke-3 tahun 1964 setelah melalui musyawarah mufakat dengan para kelihan Banjar se-desa Mas dikala itu. Dijaman Revolusi fisik, tanggal 29 Agustus 1946 , Cokorda Gede Raka ditangkap NICA Belanda , dibawa ke kuburan desa Kedewatan akan ditembak mati diatas liang lahat karena beliau tokoh Pro- Republik. Namun nasib baik berpihak kepada beliau, akhirnya atas perintah Anak Agung Gede Oka Raja Gianyar beliau bebas karena hubungan kekerabatan Puri Gianyar dan Puri Mas sangat dekat. Jaman pemberontakan G-30S PKI beliau adalah tokoh sentral menangani situasi gawat di Desa Mas bersama Perbekel Ida Bagus Putu Mayun dan aktifis PNI lainnya agar tidak terjadi pembunuhan massal di desa Mas 1965. Cokorda Gede Raka sosok cerdas dan berwibawa disegani oleh masyarakat Mas dan juga lawan politiknya di kabupaten Gianyar. Akhirnya beliau menghebuskan nafas dengan tenang bulan April 1996 di Puri Anyar Desa Mas. Banyak nilai-nilai kebaikan yg generasi muda Mas bisa ditauladani dari ketokohan beliau yaitu: cintai desa dan berprestasi untuk nama baik Desa Mas.
(Sumber: wawancara dgn Cokorda Putu Asnawa).